Tekloggers | Perusahaan induk TikTok, ByteDance dilaporkan telah mengembangkan teknologi deepfake yang memindai wajah pengguna sehingga dapat dimasukkan ke dalam video orang lain. Pengkodean aplikasi video mengacu pada fitur sebagai "pertukaran wajah". Kode pertukaran wajah ini ditemukan di aplikasi TikTok, dan Duoyin.
Fitur pertukaran wajah ini meminta pengguna untuk melakukan pemindaian biometrik multi-sudut pada wajah mereka, kemudian memilih dari beberapa pilihan video yang ingin mereka tambahkan wajahnya, dan membagikan videonya, disisi lain memang Deepfake ini memberikan hiburan bagi para pengguna namun fitur ini juga memiliki sisi berbahaya nya juga.
Fitur ini rawan disalah gunakan untuk dapat mencuri data diri para pengguna. Kedua aplikasi ini, secara total berhasil mengumpulkan sebanyak 1,5 miliar unduhan secara global. Kendati begitu, TikTok menepis dugaan kalau fitur ini akan meluncur secara resmi di platformnya. Pihaknya menyatakan bahwa fitur itu bukan fungsi yang ada pada TikTok.
Mereka juga kabarnya tidak berniat memperkenalkan fitur itu. Di samping itu, TikTok juga mulai menghadapi pelarangan di Amerika Serikat. Militer Amerika dilarang menggunakan aplikasi TikTok. Bahkan anggota yang memiliki aplikasi tersebut harus segera menghapusnya dari smartphone mereka. Militer AS menilai TikTok sebagai ancaman siber bagi AS.
0 Komentar